ENGKAU YANG TAKUT MEMBACA ISYARAT
engkau demikian takut membaca isyarat. tapi kemestian akan tiba juga. walau kau tolak. walau kau kata tak hendak. karena hati yang tak sepenuh niat. menggamangkan langkah. memutar dirimu memutar mutar. dalam lingkaran memusar. di peta labirin tanya jawabmu sendiri. o, engkau yang menyimpan dendam amarah dan rindu cinta di hati. ke mana kau akan pergi. menuju inginmu sendiri. di peta mimpimu sendiri. atau di rajah nasibmu sendiri.
ENGKAU DAN SEBUAH KEBUN
di taman itu kebun yang dirawatnya sendiri dengan tangannya ditanam pengetahuan yang menggoda dirimu memakan buahnya hingga berlepasan pakaian cahaya dari tubuh dan kau pergi dari taman itu dengan sesal di hati dengan duka di hati karena terusir ke goda demi goda lalu engkau mengembara pada kata kata yang diajarkannya suatu ketika rahasia semesta juga tentang darah yang ngalir dari kanak-kanakmu juga air bah yang melanda negeri negeri para pendosa karena telah dilupa oleh goda musuhmu yang nyata yang menggodamu untuk melupakannya selamanya
KAU YANG MEMBACA ROMEO DAN JULIET
sebagai kau catat, mungkin di baris-baris puisi yang mencucurkan airmata, tapi siapa yang akan mengenangmu lagi, selain mimpi-mimpi dikekalkan sendiri, di malam-malam derai tangisnya. mungkin kau bayangkan dirimu seperti romeo, dan perempuan itu bernama juliet, dan demi cinta diteguk racun itu. ditikamkan juga pisau ke jantung sendiri. demi cinta dan airmata. o, hiduplah para romantik dengan segala mimpinya!
GOYANG MENGGOYANG
: inul
kau kabarkan kecemasan huruf huruf yang menggeliat dalam kalimat penat jam jam gaduh meriuh dalam dada orang orang ramai menari bersama kekalutan pinggul meliuk gemuruh ditepuk muka muka merah gairah marah malu meneganglah menegang antena parabola mencari aroma
keringat menderas
mencurah
dalam teriak
dalam serak
mabuk erotika
panggung bergoyang goyang mata bergoyang goyang pinggul bergoyang goyang memutar memutar menggoyang napsu menggelinjang mengejang ngejang di bawa ke dalam mimpi mimpi
wajah mengelupas
topeng
wajah membuka
topeng
wajah melepas
topeng
wajah mengoyak
topeng
koyak moyaklah segala tabir mengelupas kelupas segala selaput membuka buka segala imaji liar melepas lepas segala deru napas digoyang goyang menggoyang goyang pinggul dada pinggul dada lutut kaki lutut kaki mata dikerling mata diputar putar pusar perut diputar putar
mabuk erotika
dalam teriak
dalam serak
mencurah keringat
menderas
Mei, 2003
engkau demikian takut membaca isyarat. tapi kemestian akan tiba juga. walau kau tolak. walau kau kata tak hendak. karena hati yang tak sepenuh niat. menggamangkan langkah. memutar dirimu memutar mutar. dalam lingkaran memusar. di peta labirin tanya jawabmu sendiri. o, engkau yang menyimpan dendam amarah dan rindu cinta di hati. ke mana kau akan pergi. menuju inginmu sendiri. di peta mimpimu sendiri. atau di rajah nasibmu sendiri.
ENGKAU DAN SEBUAH KEBUN
di taman itu kebun yang dirawatnya sendiri dengan tangannya ditanam pengetahuan yang menggoda dirimu memakan buahnya hingga berlepasan pakaian cahaya dari tubuh dan kau pergi dari taman itu dengan sesal di hati dengan duka di hati karena terusir ke goda demi goda lalu engkau mengembara pada kata kata yang diajarkannya suatu ketika rahasia semesta juga tentang darah yang ngalir dari kanak-kanakmu juga air bah yang melanda negeri negeri para pendosa karena telah dilupa oleh goda musuhmu yang nyata yang menggodamu untuk melupakannya selamanya
KAU YANG MEMBACA ROMEO DAN JULIET
sebagai kau catat, mungkin di baris-baris puisi yang mencucurkan airmata, tapi siapa yang akan mengenangmu lagi, selain mimpi-mimpi dikekalkan sendiri, di malam-malam derai tangisnya. mungkin kau bayangkan dirimu seperti romeo, dan perempuan itu bernama juliet, dan demi cinta diteguk racun itu. ditikamkan juga pisau ke jantung sendiri. demi cinta dan airmata. o, hiduplah para romantik dengan segala mimpinya!
GOYANG MENGGOYANG
: inul
kau kabarkan kecemasan huruf huruf yang menggeliat dalam kalimat penat jam jam gaduh meriuh dalam dada orang orang ramai menari bersama kekalutan pinggul meliuk gemuruh ditepuk muka muka merah gairah marah malu meneganglah menegang antena parabola mencari aroma
keringat menderas
mencurah
dalam teriak
dalam serak
mabuk erotika
panggung bergoyang goyang mata bergoyang goyang pinggul bergoyang goyang memutar memutar menggoyang napsu menggelinjang mengejang ngejang di bawa ke dalam mimpi mimpi
wajah mengelupas
topeng
wajah membuka
topeng
wajah melepas
topeng
wajah mengoyak
topeng
koyak moyaklah segala tabir mengelupas kelupas segala selaput membuka buka segala imaji liar melepas lepas segala deru napas digoyang goyang menggoyang goyang pinggul dada pinggul dada lutut kaki lutut kaki mata dikerling mata diputar putar pusar perut diputar putar
mabuk erotika
dalam teriak
dalam serak
mencurah keringat
menderas
Mei, 2003
Comments
Post a Comment