secelah kekosongan tinggal di pinggir halaman. juga jeda antara baris bait. dimana disinggahkan sunyi. namun gaduh juga yang bertalu. setelah lembar-lembar kosong terisi takdir sepi. mungkin telah ditera namaku di situ. juga waktu. saat berjumpa. saat terlunas segala rindu. menatap wajahnya yang cahaya. hingga lebur diri. dalam arus gelombang cahaya lautan cahaya cintanya semata. mungkin, biarlah sepi mencari bunyinya sendiri. karena kutahu telah dimainkannya denting dalam bening hening. dan diwarnainya malam dengan hitam lengang. hingga terasa setusuk sepi mememerihnyeri di dada kiri. di jantung hati. sepisau sepi menikam tikam hingga sampai puncak nyeri merindui kekasih diri. di kilau tajam sehunus sepi tak henti menghunjam ke dalam dada sendiri. o, demikian nyeri ini rindu. mencari dan mencari. ke mana kekasih diri sejati? ingin kutemu sejati. dimanakah engkau wahai kekasih diri. hingga kutemu sejati. cinta sejati. lunaskan nyeri rindu di hati yang ditikam sepi.
secelah kekosongan tinggal di pinggir halaman. juga jeda antara baris bait. dimana disinggahkan sunyi. namun gaduh juga yang bertalu. setelah lembar-lembar kosong terisi takdir sepi. mungkin telah ditera namaku di situ. juga waktu. saat berjumpa. saat terlunas segala rindu. menatap wajahnya yang cahaya. hingga lebur diri. dalam arus gelombang cahaya lautan cahaya cintanya semata. mungkin, biarlah sepi mencari bunyinya sendiri. karena kutahu telah dimainkannya denting dalam bening hening. dan diwarnainya malam dengan hitam lengang. hingga terasa setusuk sepi mememerihnyeri di dada kiri. di jantung hati. sepisau sepi menikam tikam hingga sampai puncak nyeri merindui kekasih diri. di kilau tajam sehunus sepi tak henti menghunjam ke dalam dada sendiri. o, demikian nyeri ini rindu. mencari dan mencari. ke mana kekasih diri sejati? ingin kutemu sejati. dimanakah engkau wahai kekasih diri. hingga kutemu sejati. cinta sejati. lunaskan nyeri rindu di hati yang ditikam sepi.
Comments
Post a Comment