Skip to main content

Sajak-sajak Kesedihan

HANYA ENGKAU. HANYA

Telah diserahterimakan. Seluruh nasib. Ke dalam genggaman. Biarlah segala menghambur. Menujumu. Sebagai serpih. Debu yang memburu. Menyeru ngilu. Demikian diri terlunta. Pada tatapmu.

Tak berdaya diri. Tak

Hanya engkau. Hanya. Menggelisahkan aku. Dengan sepenuh rahasia kehendak Dan aku? Terhisap ke dalam tubir. Gelegak. Lumpur api. Marahmu.

Tak berdaya diri. Tak.

Terlontar aku. Terjerembab. Dalam takut gundahku. Menatap wajahmu.

Malang, Nopember 2003


MASIHKAH TERSIMPAN AIRMATA

Masihkah tersisa airmata. Bagi kesedihanmu lain kali. Ataukah telah habis. Tinggal pias wajah dan niat bunuh diri. Yang telah coba kau lupakan. Yang telah coba kau singkirkan.

Telah ditelusur peta demi peta. Perjalanan menemu cinta. Berbekal airmata. Berbekal keluh kesah. Tak pernah kau temui juga. Dimana cinta. Dimana.

Masihkah tersisa airmata. Bagi kebahagiaanmu lain kali. Ataukah telah habis. Tinggal diri merutuki nasib sendiri. Sebagai habis harap. Dihisap rebak dada.

Telah dilewati detik demi detik suka bahagia. Tak kau rasa. Demikian indah. Demikian tak kau syukuri.

Masihkah tersisa airmata. Untuk berdiam. Merenung sejenak. Menerjemah segala kehendak-Nya.

Malang, Nopember 2003


JAM JAM VIRGINIA

Masihkah bisikan itu terdengar, Virginia. Sebagai dengung menakutkan. Mungkin tentang perempuan. Tenggelam dalam arus kata-kata. Mimpimu. Rasa nyeri tak tertahankan. Seperti tanyamu. Di balik kematian. Di balik waktu. Jam-jam yang diaduhkan perempuan. Tanpa sebab. Ingin bunuh diri. Walau kebahagiaan tak terhingga dalam rengkuhmu. Walau

Malang, Nopember 2003

Comments

Popular posts from this blog

Aku Merindukanmu

aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!

Contoh Puisi Untuk Kado Pernikahan

KASIDAH PERNIKAHAN ada yang meneguhkan syahadah di jalan kehidupan menggenapkan hitungan dari separuh ruh yang pernah menyaksi di saat entah di tempat entah hingga bersetubuhlah jiwa cahaya pada muara lautan cahaya berlinanglah airmata cahaya berlinanglah hingga menerang terang cahaya menerangi semesta dalam dadamu yang berseru memanggil manggil penuh rindu dan cinta yang mencahaya dari matamu yang cahaya sekepak kupu-kupu cahaya beterbangan mengepak ke langit cahaya ke puncak pekik ekstase cahaya!