Skip to main content

Puisi Ulang Tahun Pernikahan

Menjelang 18 Oktober

:kunthi hastorini

1.

aku ingin menulis
lagi, pada serpih hari
yang gugur

dari penanggalan
seperti puisi

yang diam diam
membayang
di pelupuk mata

terpejam


2.

tanggal berapa sekarang,
bisikmu

sebagai tanya yang sama
dalam bayang,

rentang usia

menata bata demi bata
di hidup kita


17 Oktober 2006


Aku Ingin Menulis Lagi

Aku ingin menulis lagi:

Mungkin tentang dongeng,
manusia lumpur yang tiba-tiba datang
ke dalam mimpiku

Mungkin tentang waktu
yang tiba-tiba membiru
seperti jam yang meleleh
di kanvas salvador

Aku ingin menulis lagi:

Mungkin mengisi kekosongan
jeda di dalam dada
hingga hari-hari menjadi hibuk
sibuk memaknai tanda

Mungkin seperti sediakala
menulis tentang cinta dan cinta
di hari hari menua
dan uban memenuhi kepala

Aku ingin menulis lagi. dan lagi.
tentang cintaku kepadamu

selalu!


17 Oktober 2006


BAHKAN JIKA

rabalah dadaku,
dengar detak di dalamnya,

sebagai puisi:

"bahkan jika waktu tak lagi ada,
di surga atau neraka

kita akan tetap bersama

bahkan jika dunia telah tutup usia
di surga atau neraka

kita akan tetap mencinta"

19 Oktober 2006

Comments

Popular posts from this blog

Aku Merindukanmu

aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!

Contoh Puisi Post modern dan Post colonial

DONGENG HANTU DI KOTA SAJAK Buat: penyair w hantu telah meledakkan mimpi kota kota di malam malam panjang mengerikan sebagai teror yang dicipta dalam koran dan televisi dan film holywood di mana tak ada rambo atau james bond yang mampu mencegahnya karena kesumat telah menjadi seamuk mayat yang dibangkitkan dari kuburnya dengan dendam dan belatung dari borok luka yang penuh darah dan nanah gentayangan menghampiri sajak yang penuh kegelapan bahasa yang telah menjadi sulapan dari dunia kegelapan menghantuimu dengan mulut mulut nganga berbau busuk propaganda tak henti henti dari botol botol minuman impor berlabel franchise formula dan resep paha ayam bumbu tepung menyerbu lambung kanak kanakmu sebagai sampah yang dilesakan ke dalam lapar negara negara dunia ketiga yang mabuk bahasa iklan dan ekstasi yang menjungkirbalikan kepala hingga di bawah telapak kaki para monster yang telah menciptakan frankenstein dan domba dolly berkepala manusia di pesta pora membunuh angka angka data statistik

Puisi Terbaik di Indonesia

"Puisi Terbaik di Indonesia" , saya memberi judul tulisan ini. Mengapa tulisan ini harus diberi judul "Puisi Terbaik di Indonesia?" Saya tergelitik dengan hasil pencarian di google.com yang menunjukkan hasil yang membuat saya tertawa, karena ternyata banyak orang mencari puisi dengan keyword: "Puisi Terbaik"; "Puisi Bagus"; "Blog Puisi Bagus" ; "Kumpulan Puisi Terbaik" ; "Contoh Puisi bla...bla...bla..." dan seterusnya. Saya ingin iseng-iseng menulis dengan judul: " PUISI TERBAIK DI INDONESIA ," sebagai judul tulisan ini. Siapa tahu, anda pun akan tertawa bersama saya, setelah mengklik tulisan berjudul "Puisi terbaik di Indonesia" ini dari halaman satu google. Hidup Puisi Terbaik di Indonesia ! Hehehehe. Kena deh! Jika ingin baca puisi saya, sila ditengok juga: Puisi Universitas Brawijaya  Nanang Suryadi Lecture UB Web Nanang Suryadi