Skip to main content

SEORANG ANAK, REMBULAN DAN MATAHARI

rembulan merah darah,
tunjuk anak pada langit
itu bulan mengapa marah

matahari merah darah
tunjuk anak pada cakrawala
itu matahari mengapa nangis?

darahnya leleh pada mata

matahari, rembulan
mencium seorang anak
yang selalu bertanya-tanya

dan kata mereka:"syukurlah,
tak kau butakan matahati..."

Malang, 1993 - 1994



Sila ditengok juga:

Puisi Universitas Brawijaya 
Nanang Suryadi Lecture UB


Comments

Popular posts from this blog

Aku Merindukanmu

aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!

Contoh Puisi Untuk Kado Pernikahan

KASIDAH PERNIKAHAN ada yang meneguhkan syahadah di jalan kehidupan menggenapkan hitungan dari separuh ruh yang pernah menyaksi di saat entah di tempat entah hingga bersetubuhlah jiwa cahaya pada muara lautan cahaya berlinanglah airmata cahaya berlinanglah hingga menerang terang cahaya menerangi semesta dalam dadamu yang berseru memanggil manggil penuh rindu dan cinta yang mencahaya dari matamu yang cahaya sekepak kupu-kupu cahaya beterbangan mengepak ke langit cahaya ke puncak pekik ekstase cahaya!