Skip to main content

di Reruntuhan Keraton

buat: qizink la aziva

di reruntuhan keraton, siapa yang menatah bebatuan, selain jejemari yang tak habis-habis mendaraskan kenangan pada nisan makam-makam yang ramai. dan ratu yang kau tunggu di mana ia, saat engkau demikian lelah. kemana ratu. kemana pangeran. kemana sultan. hanya angin dari karangantu yang sibuk menggerutu. memukul gedung-gedung. memukul lampu-lampu. sepanjang pantai, yang bukan milikmu lagi. bukan milikmu lagi. siapa yang mengeja sajak di situ, dalam sayat parau debus. dalam magrib yang kehilangan ngajinya. dalam keramaian mall mall dan macet jalan raya sepanjang serang-cilegon-anyer-carita di hari liburan tiba.

dan engkau masih menunggu? ratu dari reruntuhan keraton itu.

malang, 16 Juni 2010

Comments

Popular posts from this blog

Aku Merindukanmu

aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!

Contoh Puisi Untuk Kado Pernikahan

KASIDAH PERNIKAHAN ada yang meneguhkan syahadah di jalan kehidupan menggenapkan hitungan dari separuh ruh yang pernah menyaksi di saat entah di tempat entah hingga bersetubuhlah jiwa cahaya pada muara lautan cahaya berlinanglah airmata cahaya berlinanglah hingga menerang terang cahaya menerangi semesta dalam dadamu yang berseru memanggil manggil penuh rindu dan cinta yang mencahaya dari matamu yang cahaya sekepak kupu-kupu cahaya beterbangan mengepak ke langit cahaya ke puncak pekik ekstase cahaya!