Skip to main content

di batas ruang aku tulis sesak kalimat

di batas ruang aku tulis sesak kalimat karena puisiku menjelma air yang terus mengucur mengalir hingga sesak kata sirna di isaknya, karena?

hanya kata yang terpilih dimakamkan di sini, di tanah yang tak mungkin kau kenali, seperti jejak itu menggurat 140 huruf terakhir

demikian gaduh. bicara sendiri. di ruang demikian pengap. kau memuja diri sendiri.

dan aku mulai belajar sesuatu yang baru. sesuatu yang asing. dan ragu

seperti adam yang menerka. dan memberi nama. sesuatu yang belum diajarkan. aku beri tanda

pada jalan setapak ini. aku meracau sendiri. menggurat huruf. menanda adaku. melintasi waktu

Comments

Popular posts from this blog

Aku Merindukanmu

aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!

Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja

Sila ditengok juga: Puisi Universitas Brawijaya  Nanang Suryadi Lecture UB Web Nanang Suryadi