namun tak usai. karena perih begitu merih. karena aku manusia. engkau manusia. rasakan perih yang sama. pedih yang sama. dan kutuk? aku tak sanggup lagi mengucap kutuk. karena kutuk bukan milikku. bukan milikku. hanya doa lirih yang perih dan pedih. kepada tuhanku. penjawab segala keluh. sungguh aku letih
aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!
Comments
Post a Comment