- Get link
- Other Apps
Posts
Showing posts from December 25, 2002
BUSH MENGHITUNG HARI SADDAM
- Get link
- Other Apps
buat: ben abel Dihitung hari-hari Saddam, sebagai tetes minyak di tengah gurun, di cemas kabar. Bush menandai hari, mungkin di sela salju dan gemerincing bel. Hari-hari yang mengkhawatirkan Kuterima suratmu, dari negeri jauh, menerbang di antara putih salju: mungkin akhir tahun ini... Lalu kubayangkan rudal meledakkan kota-kota, dentumnya terdengar: buuuush! buuuush! saaaaaaaad daaaaaaaam! Kepiluan yang sama akan terdengar. Seperti Kuta, Kandahar, Sarajevo, Sabra Satila, dan negeri yang kau tulis di buku harian, dengan airmata. Dengan airmata Kutulis sajak ini. Mengingat surat yang kirim saat itu: mungkin akhir tahun ini... Malabar, Desember 2002
Contoh Puisi Kehidupan di Kota Jakarta
- Get link
- Other Apps
DI BAWAH SINAR LAMPU MERKURI : bersama ompie, dodo, tulus dan irman Di bawah sinar lampu merkuri, Jakarta yang membuat usia sia-sia di jalanan macet, dicekam ketakutan kapak merah, di tatap kanak yang menyergap kita dengan ucap memelas: oom, saya belum makan oom . Tapi yang terbayang adalah bau lem menyengat dari kaleng aica aibon, deru play station. Tapi mungkin kita harus menjadi batu, mengeraskan hati, sepanjang jalanan berbau busuk dari got yang hitam warna airnya. Di kerling perempuan malam yang menggoda dengan jeans dan kaos ketat membalut tubuhnya. O malam di bawah sinar lampu merkuri. Kita memintal angan, menuang jejal kesal, ke dalam benak sendiri. Ribuan kata menikam di dada menambah nyeri. Tertimbun dalam mimpi malam ini. Buruk sekali. TIM 18 Desember 2002, Malabar 19 Desember 2002
SAJAK IA YANG MEMBAYANGKAN DIRINYA YANG MISKIN
- Get link
- Other Apps
ia membayangkan bagaimana seseorang itu duduk di sebuah museum dan menulis tentang orang-orang miskin di sekelilingnya seperti ia yang miskin dan harus dipinjami uang terus menerus oleh sahabatnya yang ingin agar buku itu selesai dan ia terus membayangkan tentang rumahnya di desa yang jauh dan ia tidur di kamar yang sempit di sebuah rumah yang disewa-sewakan kamarnya yang berbau apak dan bau alkohol murahan serta sedikit muntah dari mulutnya semalam saat ia membayangkan bagaimana mungkin seorang kelas menengah dapat menulis tentang derita dan kemiskinan para buruh yang bekerja di antara bising deru mesin di antara modal yang tak menghitung tenagamu selain sebagai kelipatan keuntungan rente bagaimana mungkin ia hidup dengan tenaga yang terus dihisap dihisap oleh para pemodal yang menyeringai di kamarnya yang hangat dekat tungku besar di saat salju turun tiba di saat loncengberdentangan dari gereja yang megah mengingatkan liburan akan tiba bagaimana dengan hadiah untuk anak-anak dan istr
KAU TELAH MENGHINA!
- Get link
- Other Apps
kau telah menghina seorang penyair yang tak mampu membayar ongkos taksi ke tempat sebuah pertunjukan dengan perut lapar karena habis puasa seharian dan tak kau sediakan seteguk pun minum bagi penyair yang datang terlambat dengan muka penuh keringat karena harus berputar-putar di kota jakartamu yang bikin sesat penyair yang tak mengerti tipu daya ibukota. ah jakarta, mengapa banyak orang betah tinggal di perutmu yang tak kenal belas kasihan. kau telah menghina penyair yang tak punya uang untuk membeli makan minum bahkan ongkos untuk pulang ke rumah kostnya. kau sungguh-sungguh tak tahu diri memaki dengan nama tak jelas siapa dirimu. siluman yang orgasme berulang kali dengan wajah bengis dan kepala bertanduk menuding ke arah penyair yang kau hinakan sebagai orang miskin yang menginjak gedung mewah dengan perut lapar tapi masih membacakan sajak dengan penuh gairah. kau telah menghina penyair itu. sungguh kau telah menghinanya! dengan demikian keji! depok, 23 Desember 2002
Contoh Puisi Gang-gang Jakarta
- Get link
- Other Apps
BERULANG KALI AKU TERSESAT DI JALAN DAN GANGMU, JAKARTA! jakarta tak menyambutku dengan ucapan selamat datang, selain dengan hardikan preman di 100 m dekat terminal pulogadung. mungkin aku teramat lugu, hingga diseretnya aku dan dimintanya membayar bedak yang dicoretkan di mukaku. bangsat! kemarahanku meledak (mungkin tak pernah kau bayangkan bagaimana aku semarah itu). tapi rasa kasihan muncul juga, saat polisi memasukkan preman itu ke kamar tahanan. berulang kali aku tersesat di jakarta. berputar-putar menaiki bis kota, bajaj, ojek, taksi, mikrolet. pengamen, pedagang asongan, peminta-minta, pemaksa (sambil membawa secarik kertas di tangan, dia berteriak: saya baru keluar dari penjara, daripada saya jadi perampok, berilah saya sedikit rezeki anda). ah jakarta, jakarta, aku tak pernah betah hidup di jakarta. jakarta bukan untuk seorang pengalah. jakarta milik para petarung! selamat tinggal jakarta, karena aku bukan petarung. selamat tinggal! 2002
Popular posts from this blog
Aku Merindukanmu
Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja
Link Arsip Puisi Nanang Suryadi
Link Arsip Puisi Nanang Suryadi Apa yang Kau Pikirkan, Katamu Blog Sastra Indonesia Bulan Menari antara Ada dan Tiada Candu Kata-Kata Ijinkan Ayah Menangis Saat Ini Kita Berdua Saja Saling Membaca Tanda Kumpulan Puisi Terbaru 2013 Lalu Engkau Menyusun Kata Khianat Menelusur Malam, Menembus Temaram Nasi Goreng Rambut Memutih Rumah-Rumah di Atas Gunung Serabi Jalan Margonda Sketsa Suasana Tentang Mimpi Penyair yang Tak Segera Ingin Tidur UGD Tengah Malam Untuk Arya Mada Hastasurya ada yang kuingat dari segelas kopi apa yang harus aku kabarkan padamu? di Reruntuhan Keraton setiap pagi, arya lihat burung burung bernyanyi ADA YANG INGIN MELUPAKAN MEI YANG GADUH Aku Adalah Airmata Aku Tahu Engkau Demikian Pencemburu Antologi Puisi Kenangan Apa yang Kau Pikirkan, Katamu BANDARA TAIPE BIARLAH MIMPI MIMPI MENJELMA Buku Kumpulan Puisi Buku Kumpulan Puisi Derai Hujan Tak Lerai Karya Nanang Suryadi Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta Karya Nanang Suryadi Bulan Menari antara Ada dan
Archive
Archive
Labels
Labels
- blog
- blog puisi
- Blog Sastra
- Blog Sastra Indonesia
- budaya
- buku
- Buku Kumpulan Puisi
- Buku Puisi
- Cerita
- Chairil Anwar
- cinta
- Cinta anak
- Cinta istri
- Cinta Tuhan
- Cointoh Puisi
- Contoh Puisi
- Contoh Puisi Bagus
- cybersastra
- debu
- Diam
- doa keselamatan
- Dongeng
- Ebook Puisi
- emosi
- Enak
- Esai Sastra
- galau
- generasi muda
- goenawan mohamad
- google plus
- harapan
- Hasan Aspahani
- hujan
- indonesia
- ingatan
- Jakarta
- jalan
- kahlil giran
- Kekasih
- Keluarga
- kenangan
- kepribadian
- Keren
- kesunyian
- ketuhanan
- keywords
- kota
- kritik
- Kritik Sosial
- kumpulan puisi
- Kumpulan puisi cinta
- kumpulan puisi kenangan
- kumpulan puisi merindu
- Kumpulan Puisi Nanang Suryadi
- kumpulan puisi religius
- kumpulan puisi sunyi
- Kumpulan Puisi Terbaik
- Kumpulan Puisi Untuk Sahabat
- Kumpulan Sajak
- Kumpulan Sajak Cinta
- Kumpulan Syair
- kwatrin
- langit
- Makanan
- malam
- manusia
- masyarakat
- Nanang Suryadi
- negara
- orkestra ananda sukarlan
- pamflet
- parodi
- Pasaridea
- Patah Hati
- pedih
- Penyair
- polemik
- politik
- Portal Sastra
- Portal Sastra Indonesia
- psikologi
- Puiai
- puis
- Puis Sahabat
- puisi
- puisi 2012
- puisi 2013
- puisi akhir tahun
- Puisi Bagus
- puisi baru dan lama
- puisi berisi cinta
- puisi berjudul cinta
- puisi bertema cinta
- Puisi Chairil Anwar
- Puisi Cinta
- Puisi Cinta Kita
- puisi cinta romantis
- Puisi Contoh
- puisi diam-diam
- Puisi Dunia Malam
- puisi fisika
- puisi Indonesia
- Puisi Jakarta
- puisi kangen
- puisi kehidupan
- puisi kematian
- puisi kenangan
- puisi kesepian
- puisi kimia
- Puisi Konsumen
- Puisi kontemporer
- Puisi Kota
- puisi langit biru
- Puisi Lawas
- puisi malam
- puisi matematika
- Puisi mutakhir
- puisi negeri
- puisi pajak
- puisi pemberontakan
- puisi penantian
- puisi perjalanan cinta
- puisi perjalanan hidup
- puisi perjuangan
- puisi persahabatan
- puisi personifikasi
- puisi protes
- puisi religi
- puisi rindu
- puisi sains
- puisi science
- Puisi Sepi
- puisi sosial
- puisi sunyi
- Puisi Sunyi Malam
- puisi tahun baru
- Puisi tentang cinta
- Puisi Terbaik
- Puisi Terkini
- Puisi Untuk Kekasih
- puisi untuk sahabat baik
- reformasi
- reformasi 1998
- religi
- religius
- Rindu
- romantis
- Ruang Puisi
- sahabat
- Sahabat Kota
- Sahabat Puisi
- sajak
- Sajak anak
- sajak cinta
- sajak kota pontianak
- Sajak Nanang Suryadi
- sajak negeri
- sajak pajak
- sajak psikologi
- sajak rindu
- sajak tentang sajak
- Sangat Bagus
- satire
- sedih
- sejarah
- Sejuta Puisi
- Senja di pelabuhan kecil
- skizo
- sosial
- Sri Ajati
- sunyi
- surabaya
- Syair
- Syair Cinta
- Syair Malam
- tentang puisi
- Terbaik
- Terhebat
- ub
- Video Baca Puisi
- wisata
- wisata alam