- Get link
- Other Apps
Posts
Showing posts from July 18, 2005
Contoh Puisi Hidup Kehidupan
- Get link
- Other Apps
MEMBACA PUISI, SUATU KETIKA menelusur kata-kata menerka tanda memberi makna hampa huruf dieja mengharap irama bebunyian jiwa hampa HANYA AIRMATA :cahaya hastasurya hanya airmata merembes pelupuk membasah di pipi menetes di ubun-ubunmu sebagai doa sebagai pinta kepadanya semoga engkau sehat senantiasa hanya airmata tanpa ucap kata-kata menembus malam di saat napasmu tersengal tak berdaya hanya airmata menetes di ubun ubun kepala MENYEBERANG JEMBATAN TUA jembatan tua sungai curam onggokan sampah gerombolan lalat bau busuk dimana puisi deru traktor kepak burung lumpur hitam genangan hujan bentangan sawah dimana puisi jembatan bambu merapuh usia merapuh tubuh merapuh ingatan merapuh kata kata merapuh dimana puisi dimana engkau dimana dimana aku dimana dimana dia dimana dimana mereka dimana dimana kita dimana dimana puisi BERDETAK-DETAK MENGETUK PINTUMU berdetak detak jejantung harap mengetuk pintumu sekian lama tak berjumpa membentang jarak rinduku masihkah ada makna airmata dan degup meny
Renungan Puisi Kepada Penyair
- Get link
- Other Apps
KITA BERCERITA :ha kita bercerita tentang sunyi mendera lalu menggambarnya dengan warna-warna kelabu seperti dulu kita bercerita tentang kesepian kita lalu menuliskannya dengan kata-kata sendu seperti waktu lalu kita bercerita tentang impian segala lalu mengiringinya dengan doa-doa syahdu seperti dulu seperti waktu lalu AKSARA YANG LETIH :ha demikian letih aksara menyimpan rahasia makna demikian letih aksara menyimpan kehendak makna demikian letih kita mengungkap rahasia makna demikian letih kita menyingkap kehendak makna MUNGKIN ENGKAU MERINDU mungkin engkau merindu. saat malam melarut di gelombang bayang. tik tak jam menderu. berdentang kenang. memburu dirimu. mungkin engkau merindu. demikian merindu masa lalu. DI DEPAN CERMIN ada yang termangu di depan cermin. menerka-nerka siapa gerangan yang membayang di sana. terasa demikian akrab, sekaligus terasa asing. seperti maut yang mengendap di detik-detik usia. menggurat di wajah lelah. memutih di rambut kusut. ada yang termangu di depan
Popular posts from this blog
Aku Merindukanmu
Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja
Link Arsip Puisi Nanang Suryadi
Link Arsip Puisi Nanang Suryadi Apa yang Kau Pikirkan, Katamu Blog Sastra Indonesia Bulan Menari antara Ada dan Tiada Candu Kata-Kata Ijinkan Ayah Menangis Saat Ini Kita Berdua Saja Saling Membaca Tanda Kumpulan Puisi Terbaru 2013 Lalu Engkau Menyusun Kata Khianat Menelusur Malam, Menembus Temaram Nasi Goreng Rambut Memutih Rumah-Rumah di Atas Gunung Serabi Jalan Margonda Sketsa Suasana Tentang Mimpi Penyair yang Tak Segera Ingin Tidur UGD Tengah Malam Untuk Arya Mada Hastasurya ada yang kuingat dari segelas kopi apa yang harus aku kabarkan padamu? di Reruntuhan Keraton setiap pagi, arya lihat burung burung bernyanyi ADA YANG INGIN MELUPAKAN MEI YANG GADUH Aku Adalah Airmata Aku Tahu Engkau Demikian Pencemburu Antologi Puisi Kenangan Apa yang Kau Pikirkan, Katamu BANDARA TAIPE BIARLAH MIMPI MIMPI MENJELMA Buku Kumpulan Puisi Buku Kumpulan Puisi Derai Hujan Tak Lerai Karya Nanang Suryadi Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta Karya Nanang Suryadi Bulan Menari antara Ada dan
Archive
Archive
Labels
Labels
- blog
- blog puisi
- Blog Sastra
- Blog Sastra Indonesia
- budaya
- buku
- Buku Kumpulan Puisi
- Buku Puisi
- Cerita
- Chairil Anwar
- cinta
- Cinta anak
- Cinta istri
- Cinta Tuhan
- Cointoh Puisi
- Contoh Puisi
- Contoh Puisi Bagus
- cybersastra
- debu
- Diam
- doa keselamatan
- Dongeng
- Ebook Puisi
- emosi
- Enak
- Esai Sastra
- galau
- generasi muda
- goenawan mohamad
- google plus
- harapan
- Hasan Aspahani
- hujan
- indonesia
- ingatan
- Jakarta
- jalan
- kahlil giran
- Kekasih
- Keluarga
- kenangan
- kepribadian
- Keren
- kesunyian
- ketuhanan
- keywords
- kota
- kritik
- Kritik Sosial
- kumpulan puisi
- Kumpulan puisi cinta
- kumpulan puisi kenangan
- kumpulan puisi merindu
- Kumpulan Puisi Nanang Suryadi
- kumpulan puisi religius
- kumpulan puisi sunyi
- Kumpulan Puisi Terbaik
- Kumpulan Puisi Untuk Sahabat
- Kumpulan Sajak
- Kumpulan Sajak Cinta
- Kumpulan Syair
- kwatrin
- langit
- Makanan
- malam
- manusia
- masyarakat
- Nanang Suryadi
- negara
- orkestra ananda sukarlan
- pamflet
- parodi
- Pasaridea
- Patah Hati
- pedih
- Penyair
- polemik
- politik
- Portal Sastra
- Portal Sastra Indonesia
- psikologi
- Puiai
- puis
- Puis Sahabat
- puisi
- puisi 2012
- puisi 2013
- puisi akhir tahun
- Puisi Bagus
- puisi baru dan lama
- puisi berisi cinta
- puisi berjudul cinta
- puisi bertema cinta
- Puisi Chairil Anwar
- Puisi Cinta
- Puisi Cinta Kita
- puisi cinta romantis
- Puisi Contoh
- puisi diam-diam
- Puisi Dunia Malam
- puisi fisika
- puisi Indonesia
- Puisi Jakarta
- puisi kangen
- puisi kehidupan
- puisi kematian
- puisi kenangan
- puisi kesepian
- puisi kimia
- Puisi Konsumen
- Puisi kontemporer
- Puisi Kota
- puisi langit biru
- Puisi Lawas
- puisi malam
- puisi matematika
- Puisi mutakhir
- puisi negeri
- puisi pajak
- puisi pemberontakan
- puisi penantian
- puisi perjalanan cinta
- puisi perjalanan hidup
- puisi perjuangan
- puisi persahabatan
- puisi personifikasi
- puisi protes
- puisi religi
- puisi rindu
- puisi sains
- puisi science
- Puisi Sepi
- puisi sosial
- puisi sunyi
- Puisi Sunyi Malam
- puisi tahun baru
- Puisi tentang cinta
- Puisi Terbaik
- Puisi Terkini
- Puisi Untuk Kekasih
- puisi untuk sahabat baik
- reformasi
- reformasi 1998
- religi
- religius
- Rindu
- romantis
- Ruang Puisi
- sahabat
- Sahabat Kota
- Sahabat Puisi
- sajak
- Sajak anak
- sajak cinta
- sajak kota pontianak
- Sajak Nanang Suryadi
- sajak negeri
- sajak pajak
- sajak psikologi
- sajak rindu
- sajak tentang sajak
- Sangat Bagus
- satire
- sedih
- sejarah
- Sejuta Puisi
- Senja di pelabuhan kecil
- skizo
- sosial
- Sri Ajati
- sunyi
- surabaya
- Syair
- Syair Cinta
- Syair Malam
- tentang puisi
- Terbaik
- Terhebat
- ub
- Video Baca Puisi
- wisata
- wisata alam