Skip to main content

Posts

Showing posts from May 10, 2007

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu

tanah air api udara

tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udaratanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udaratanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara tanah air api udara ta

Dongeng Sisiphus Buat Ook

akulah sisiphus katamu menggelinding sepanjang pagi hingga malam di jalanan ibukota. tapi aku bahagia, tapi aku bahagia. seperti kudengar ada yang menderaskan airmata di dalam guci puisi. seguci puisi keteguk demi seteguk hingga airmatamu mendarah di nadi puisiku malam ini karena aku telah menjelma sisiphus menggelinding sepanjang pagi hingga malam di sini. tapi aku sunyi, tapi aku sunyi dan kuteguk seguci puisi, hingga.....

mengapa kau rindu puisi yang tak juga merindu dirimu

mengapa kau rindu puisi sedang puisi tak juga merindu dirimu serupa bulan merindu pungguk di malam benderang mengapa kau rindu puisi sedang puisi tak juga merindu dirimu serupa waktu tak pernah menunggu mengapa kau rindu puisi sedang puisi tak juga merindu dirimu serupa khafilah yang tak hirau gonggonganmu mengapa kau rindu puisi sedang puisi tak juga merindu dirimu serupa aku yang memburu tak juga bertemu diriku

adalah waktu

adalah waktu yang berdering hingga puisi menyaring adalah mimpi yang bertadah hingga lamun menyerah adalah dada yang bertabuh hingga sepi menggaduh adalah engkau yang menyeru hingga aku menemu