- Get link
- Other Apps
Posts
Showing posts from January 8, 2003
Contoh Puisi Reformasi
- Get link
- Other Apps
KETIKA KAU SAKITI LAGI HATI KAMI Ketika para penggarong uang negara yang telah menghabiskan pundi-pundi lumbung anak negeri kau ampuni. Maka engkau telah menyakiti hati kami untuk kesekian kali. Tapi kau tak pernah menyadari. Kau sakiti lagi. Dan lagi. Dan lagi. “Kalian aku ampuni. Diucapkan terima kasih atas kesadaran untuk membayar hutang ke pundi-pundi lumbung anak negeri. Kalian memang pahlawan sejati. Tahu diri. Mengerti kesulitan negeri ini.” Tapi itu saja tak cukup. Kita harus membayar hutang kembali. Ke negeri para gergasi. Karena pundi-pundi lumbung anak negeri telah habis, di pesta pora tikus berdasi.Kau tak tahu lagi langkah untuk mengisi kembali. Lalu: naikkan harga! naikkan harga! “Tarif naik saudara-saudara! Jangan boroskan pemakaian listrik, telpon, dan minyak! Jadilah rakyat yang bijak. Prihatin akan keadaan negeri yang sedang kehabisan pundi-pundi…” Tapi, sungguhkah kau tahu: listrik, telpon dan minyak yang kau naikkan harganya, menjadi bola bilyard yang kau sodok, m
Kumpulan Puisi Untuk Kekasih
- Get link
- Other Apps
Kekasih! (1) Kekasih, tiba-tiba aku merasa hidupku sia-sia, sebagai pecundang yang lari dari medan perang, sembunyi dalam dengkur mimpi, berlari dari kemestian yang harus dihadapi (2) Kekasih, apa yang kucari di dunia ini? Karena engkaulah segala mula engkaulah segala tuju. Tapi aku terpelanting dalam goda dan rayu. Seperti moyangku dahulu! (3) Kekasih, demikian gaduh dalam dada dan kepalaku, ditabuh segala peristiwa ramai, hingga aku mengaduh. Menyeru namamu berulang kali. (4) Kekasih, aku demikian letih. Di mana cahaya matamu? (5) Kekasih, masihkah ada harap untuk menemu senyummu. Sedang terus berlari aku, dengan segala khianat dan pembohongan atas diri sendiri. Hendak menipu tatapmu, yang menusuk relung hati! (6) Kekasih, aku berlari dari kemelut dan maut. Sedang kutahu, di tangannya ada kunci pembuka pintu. Menemu dirimu. Tapi aku masih takut menemu cintaku. Menemu dirimu. Dengan segala malu pengkhianatan melulu. (7) Kekasih, kekasih, jangan tinggalkan aku sendiri. Aku
Puisi Mencakar Wajahmu Dengan Kuku Jemarinya Yang Lentik
- Get link
- Other Apps
puisi yang diam-diam ingin kau tulis mencakar wajahmu. dengan kukunya yang tajam. dan kau menulisnya sebagai kepedihan. inilah puisi, katamu, sambil membayangkan kuku di jemarinya yang lentik. dan menyisakan perih di wajahmu. puisi yang kau kira sebagai kucing manis. berbulu lembut halus. ingin kau timang-timang dalam untaian kata di dalam sajak-sajak. yang ingin kau tulis di sebuah senja yang indah. saat matahari menyemburatkan warna jingga di langit. tapi tak kau tahu siapa puisi. karena kau terbius oleh mabuk kagum.dengan debar di dada. peperti debur perlahan gelombang di pantai-pantai landai berpasir putih gemerlap tertimpa cahaya. di pantai mimpimu. dengan harap untuk dapat mengetahui segala rahasianya. kelembutannya. sebagai kedamaian yang hadir dalam hatimu. sebagai ekstase yang menuntaskan segala birahi. membuat hidup jadi demikian gairah. menyala terang seterang purnama bulan. maka kau ingin mengabadikan puisi dalam huruf-huruf, kata-kata, frasa, kalimat, bait, sajak… seba
Popular posts from this blog
Aku Merindukanmu
Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja
Link Arsip Puisi Nanang Suryadi
Link Arsip Puisi Nanang Suryadi Apa yang Kau Pikirkan, Katamu Blog Sastra Indonesia Bulan Menari antara Ada dan Tiada Candu Kata-Kata Ijinkan Ayah Menangis Saat Ini Kita Berdua Saja Saling Membaca Tanda Kumpulan Puisi Terbaru 2013 Lalu Engkau Menyusun Kata Khianat Menelusur Malam, Menembus Temaram Nasi Goreng Rambut Memutih Rumah-Rumah di Atas Gunung Serabi Jalan Margonda Sketsa Suasana Tentang Mimpi Penyair yang Tak Segera Ingin Tidur UGD Tengah Malam Untuk Arya Mada Hastasurya ada yang kuingat dari segelas kopi apa yang harus aku kabarkan padamu? di Reruntuhan Keraton setiap pagi, arya lihat burung burung bernyanyi ADA YANG INGIN MELUPAKAN MEI YANG GADUH Aku Adalah Airmata Aku Tahu Engkau Demikian Pencemburu Antologi Puisi Kenangan Apa yang Kau Pikirkan, Katamu BANDARA TAIPE BIARLAH MIMPI MIMPI MENJELMA Buku Kumpulan Puisi Buku Kumpulan Puisi Derai Hujan Tak Lerai Karya Nanang Suryadi Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta Karya Nanang Suryadi Bulan Menari antara Ada dan
Archive
Archive
Labels
Labels
- blog
- blog puisi
- Blog Sastra
- Blog Sastra Indonesia
- budaya
- buku
- Buku Kumpulan Puisi
- Buku Puisi
- Cerita
- Chairil Anwar
- cinta
- Cinta anak
- Cinta istri
- Cinta Tuhan
- Cointoh Puisi
- Contoh Puisi
- Contoh Puisi Bagus
- cybersastra
- debu
- Diam
- doa keselamatan
- Dongeng
- Ebook Puisi
- emosi
- Enak
- Esai Sastra
- galau
- generasi muda
- goenawan mohamad
- google plus
- harapan
- Hasan Aspahani
- hujan
- indonesia
- ingatan
- Jakarta
- jalan
- kahlil giran
- Kekasih
- Keluarga
- kenangan
- kepribadian
- Keren
- kesunyian
- ketuhanan
- keywords
- kota
- kritik
- Kritik Sosial
- kumpulan puisi
- Kumpulan puisi cinta
- kumpulan puisi kenangan
- kumpulan puisi merindu
- Kumpulan Puisi Nanang Suryadi
- kumpulan puisi religius
- kumpulan puisi sunyi
- Kumpulan Puisi Terbaik
- Kumpulan Puisi Untuk Sahabat
- Kumpulan Sajak
- Kumpulan Sajak Cinta
- Kumpulan Syair
- kwatrin
- langit
- Makanan
- malam
- manusia
- masyarakat
- Nanang Suryadi
- negara
- orkestra ananda sukarlan
- pamflet
- parodi
- Pasaridea
- Patah Hati
- pedih
- Penyair
- polemik
- politik
- Portal Sastra
- Portal Sastra Indonesia
- psikologi
- Puiai
- puis
- Puis Sahabat
- puisi
- puisi 2012
- puisi 2013
- puisi akhir tahun
- Puisi Bagus
- puisi baru dan lama
- puisi berisi cinta
- puisi berjudul cinta
- puisi bertema cinta
- Puisi Chairil Anwar
- Puisi Cinta
- Puisi Cinta Kita
- puisi cinta romantis
- Puisi Contoh
- puisi diam-diam
- Puisi Dunia Malam
- puisi fisika
- puisi Indonesia
- Puisi Jakarta
- puisi kangen
- puisi kehidupan
- puisi kematian
- puisi kenangan
- puisi kesepian
- puisi kimia
- Puisi Konsumen
- Puisi kontemporer
- Puisi Kota
- puisi langit biru
- Puisi Lawas
- puisi malam
- puisi matematika
- Puisi mutakhir
- puisi negeri
- puisi pajak
- puisi pemberontakan
- puisi penantian
- puisi perjalanan cinta
- puisi perjalanan hidup
- puisi perjuangan
- puisi persahabatan
- puisi personifikasi
- puisi protes
- puisi religi
- puisi rindu
- puisi sains
- puisi science
- Puisi Sepi
- puisi sosial
- puisi sunyi
- Puisi Sunyi Malam
- puisi tahun baru
- Puisi tentang cinta
- Puisi Terbaik
- Puisi Terkini
- Puisi Untuk Kekasih
- puisi untuk sahabat baik
- reformasi
- reformasi 1998
- religi
- religius
- Rindu
- romantis
- Ruang Puisi
- sahabat
- Sahabat Kota
- Sahabat Puisi
- sajak
- Sajak anak
- sajak cinta
- sajak kota pontianak
- Sajak Nanang Suryadi
- sajak negeri
- sajak pajak
- sajak psikologi
- sajak rindu
- sajak tentang sajak
- Sangat Bagus
- satire
- sedih
- sejarah
- Sejuta Puisi
- Senja di pelabuhan kecil
- skizo
- sosial
- Sri Ajati
- sunyi
- surabaya
- Syair
- Syair Cinta
- Syair Malam
- tentang puisi
- Terbaik
- Terhebat
- ub
- Video Baca Puisi
- wisata
- wisata alam