Skip to main content

Dongeng Sisiphus Buat Ook

akulah sisiphus katamu menggelinding sepanjang pagi hingga malam di jalanan ibukota. tapi aku bahagia, tapi aku bahagia. seperti kudengar ada yang menderaskan airmata di dalam guci puisi.

seguci puisi keteguk demi seteguk hingga airmatamu mendarah di nadi puisiku malam ini
karena aku telah menjelma sisiphus menggelinding sepanjang pagi hingga malam di sini. tapi aku sunyi, tapi aku sunyi

dan kuteguk seguci puisi, hingga.....

Comments

  1. Mas Nanang, trims untuk puisinya. Kalau boleh tahu, puisi aku yang mana yang sdh mengilhami puisi ini?
    Salam ya.

    ReplyDelete
  2. aku lupa judulnya. kalau enggak salah pernah dimuat di jurnal puisi atau di buku kumpulan puisi ksi ya...

    ReplyDelete
  3. Ya sudah ndak papa, tadinya kalau ketahuan jelas darimananya, aku pengin bikin postingan kecil dgn judul "silsilah puisi", tentang bagaimana sebuah puisi bisa beranak pinak jadi beberapa turunan begitu. Menurutku itu menarik ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja

Sila ditengok juga: Puisi Universitas Brawijaya  Nanang Suryadi Lecture UB Web Nanang Suryadi

DI PENGHUJUNG OKTOBER

hujan masih terus gemericik. senja kehilangan semburat cahaya. langit warna kelabu. apa kabar puisi? sia siakah penyair mengekalkan segala dalam kata. puisi menggigil di bawah gemericik hujan. langit yang kehilangan semburat cahaya. senja yang menyisakan warna kelabu. apa kabar penyair? apakah sia sia aku dituliskan. puisi menggigil menari di bawah gemericik hujan.