Siapakah engkau? Bayang-bayang samar. Tak ada kaca untuk bercermin. Tak mengenali diri sendiri. Siapa engkau? Demikian lekat di denyut nadi.
Kemana ku menghadap? Engkau semata. Tatapmu rahasia. Menembus dalam kalbu
Di jalan puisi aku berjalan. Gaduh ramai manusia, tetap sunyi terasa. Demikian sunyi rahasiamu. Demikian teka-teki jalan sunyi. Menujumu
Aku menyapamu. Menyapamu dalam geletar tak menentu. Gemetar airmataku menyeru-nyeru, karena kutahu engkau maha tahu, segala rindu.
Bandung, 2016
Sila ditengok juga:
Puisi Universitas Brawijaya
Nanang Suryadi Lecture UB
Comments
Post a Comment