Skip to main content

(MUNGKIN) INILAH PUISI

(MUNGKIN) INILAH PUISI

Sebagai puisi
Kata tak sanggup merangkumnya

Malang, Nopember 2003


SURREALISME AIDAN

Bubur kata-kata. Gelegak. Bergumpal darah digugurkan dari rahim. Waktu berkelonengan. Jam leleh. Salvador. Di mana ditemukan perempuan yang mencinta. Engahmu. Tapi para ibu berlari ke utara. Kau lecutkan api. Menggeletar jerit. Mimpi senggama. Aspal jalanan. Nyawa yang dihembus ke langit. Lihat aku bertanduk. Serumu. Sebagai kepahitan yang tersengal. Telur-telur meretak. Lendir. Seperti bau apak. Sperma yang membasi. Kebisuan. Tapi mungkin juga pekikan. Seperti bayang kematian. Bacakan kembali manifesto. Bacakan kembali. Rengekmu. Kegelapan membelit. Akar-akar sejarah. Juntaian peristiwa. Membentur kaca. Serpihan tajam memburu matahari. Ambyar. Byar. Angslup. Terhisap dalam gelegak bubur kata-kata. Sirna. Cuma. Sia.

Malang, Nopember 2003



FRAGMEN POLLOCK

Jemari menari di udara. Warna-warna menghambur. Muncrat. Meleleh. Abstraksi. Guratan kegelisahan. Lukisan tercipta dari kedalaman penuh erang. Siapa yang menyimpan rasa nyeri? Manusia tak sanggup tanggungkan derita. Menggerung. Mengaduh. Teriakkan hampa ke angkasa. Mengguncang-guncang sepi. Resah sendiri. Tak tahu apa terjadi. Tak tahu apa yang diingini. Hampa. Kekosongan. Meraja di dada sendiri. Rasakan ngeri itu. Dari kegelapan rahasia. Kegulitaan yang mencekam. Jemari menggurat di hampa udara. Serasa ingin mencekik rasa bosan. Kenisbian. Di titik diam. Detak nadi kabarkan gemuruh ledakkan mimpi berulangkali.

Malang, Nopember 2003

Comments

Popular posts from this blog

Aku Merindukanmu

aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!

Contoh Puisi Untuk Kado Pernikahan

KASIDAH PERNIKAHAN ada yang meneguhkan syahadah di jalan kehidupan menggenapkan hitungan dari separuh ruh yang pernah menyaksi di saat entah di tempat entah hingga bersetubuhlah jiwa cahaya pada muara lautan cahaya berlinanglah airmata cahaya berlinanglah hingga menerang terang cahaya menerangi semesta dalam dadamu yang berseru memanggil manggil penuh rindu dan cinta yang mencahaya dari matamu yang cahaya sekepak kupu-kupu cahaya beterbangan mengepak ke langit cahaya ke puncak pekik ekstase cahaya!