Skip to main content

SAJAK KANAK (11)

ayahku suka mendongeng setiap aku mau tidur sambil diusap usap punggungku dipijat kakiku. ayahku mendongeng kancil dan buaya. kancil yang kecil tapi pintar. buaya yang besar tapi bodoh.
buaya ingin makan kancil.
silakan, kata kancil tapi nanti kalau sudah menyeberang sungai.
kancil menunggang punggung buaya menyeberang sungai.

di atas punggung buaya,
kancil berpikir,
bagaimana cara lepas dari terkaman buaya

sampai di seberang sungai, kancil bilang pada buaya: tunggu sebentar ya.
kancil melompat, lari tak disangka. buaya ternganga tak menyangka.

aku bertanya: kenapa kancil berbohong. kenapa menipu buaya yang lugu?






Comments

Popular posts from this blog

Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja

Sila ditengok juga: Puisi Universitas Brawijaya  Nanang Suryadi Lecture UB Web Nanang Suryadi

DI PENGHUJUNG OKTOBER

hujan masih terus gemericik. senja kehilangan semburat cahaya. langit warna kelabu. apa kabar puisi? sia siakah penyair mengekalkan segala dalam kata. puisi menggigil di bawah gemericik hujan. langit yang kehilangan semburat cahaya. senja yang menyisakan warna kelabu. apa kabar penyair? apakah sia sia aku dituliskan. puisi menggigil menari di bawah gemericik hujan.