Skip to main content

Senja dan Matahari yang Menyusun dirinya dalam Puisi

senja ini menyusun remangnya. ke dalam baris-baris puisi yang gelap. menyisakan cahaya matahari di jeda waktu yang lelah. mungkin keluh ingin disampaikan peluh pada tubuh. yang menggayuh matahari ke balik kelam. seperti ingin kau kabarkan tentang negeri-negeri jauh. negeri yang kau tandai dengan kata cinta.

saat itu, mungkin ada senja yang bersenda. di matamu yang menanda: alamat kemana kau akan kembali. ingin kembali menyusun cahaya matahari. di dalam puisi.

Malang, 5 Agustus 2010

Comments

Popular posts from this blog

Nanang Suryadi Baca Puisi di Setiap Senja

Sila ditengok juga: Puisi Universitas Brawijaya  Nanang Suryadi Lecture UB Web Nanang Suryadi

DI PENGHUJUNG OKTOBER

hujan masih terus gemericik. senja kehilangan semburat cahaya. langit warna kelabu. apa kabar puisi? sia siakah penyair mengekalkan segala dalam kata. puisi menggigil di bawah gemericik hujan. langit yang kehilangan semburat cahaya. senja yang menyisakan warna kelabu. apa kabar penyair? apakah sia sia aku dituliskan. puisi menggigil menari di bawah gemericik hujan.