ada yang debar. mungkin dari kabar: serbuk karbit, logam berkarat, secarik ancaman yang sakit.
mungkin wajahmu yang nyeri. atau dadaku yang ngeri. meraba kelam semakin geram. di kepala yang sakit. di hati yang pahit. kau simpan apa?
mungkin dendamlah yang kau peram. karena cinta tak pernah kau paham. dan segala demikian waham.
seteguk demi seteguk kopi pahit. bayang menyilang dari darah bersimbah. wajah yang lelah. menatapmu.
hidup demikian pahit. surga teramat jauh. melintasi padat jalan raya. sepeda demikian rapuh. dan cinta?
cinta demikian asing. tak henti merahasia.
mungkin wajahmu yang nyeri. atau dadaku yang ngeri. meraba kelam semakin geram. di kepala yang sakit. di hati yang pahit. kau simpan apa?
mungkin dendamlah yang kau peram. karena cinta tak pernah kau paham. dan segala demikian waham.
seteguk demi seteguk kopi pahit. bayang menyilang dari darah bersimbah. wajah yang lelah. menatapmu.
hidup demikian pahit. surga teramat jauh. melintasi padat jalan raya. sepeda demikian rapuh. dan cinta?
cinta demikian asing. tak henti merahasia.
Comments
Post a Comment