seperti pijar, ingatan, kau menarikan derita manusia, di padang
terbuka, musik letusan, begitu merdu, debu itu pakaianmu selalu,
wajah bengis atau rintih pilu, pertaruhkan: inilah cinta itu
sayangku, tikaman pada jantung, 35 butir peluru bersarang di tubuh,
inilah darah, tarian purba, zarathustra, zarathustra....
mengapa disembunyikan wajahmu? dalam senyum, sedang hunus di tanganmu
siap tikam menikam. lunaskan segera. lunaskan!
seekor gagak berekor gagak, berjuta burung nazar berkaok-kaok,
mengendus-ngendus, bau dari tanganmu. sayap hitam. paruh tajam.
mencucuk-cucuk daging...
ah, derita manusia...derita manusia...
Comments
Post a Comment